BATAS

Sore di Pantai Ujung Negoro, Batang.
Sore di Pantai Ujung Negoro, Batang.

Batas antara hati ku, dan kamu.
Kita seperti datang dari 2 dimensi berbeda.
Aku seperti cahaya hitam, dan kamu cahaya putih.
Dari 1 celah kecil di antara kita, mencoba menerobos, untuk bersinergi dan memendarkan keindahan.
Bukan, bahkan bukan hal abu-abu yang aku ingin ciptakan bersamamu.
Aku ingin melukis pelangi, dari hitamku dan juga putihmu.
Entah sudah berapa ribu detik aku sering memaku, diam, menerka apa yang ada di ujung dari aku dan kamu.
Semuanya serba semu, dan aku sering mengumpat-umpat benci kesemuan ini.
Kadang ada biasan nyata, tapi ketika aku datangi, itu cuma fatamorgana.
Ahh.. Aku sekarang lelah, ingin tidur, tidak memaksa untuk menyarukan hitam dan putih kita.
Tapi mataku ingin terjaga lebih lama.
Memintal tiap helai benang kenangan, yang bisa meyakinkanku bahwa warna itu akan ada.
Tapi itu sulit.
Mana mungkin akan tereka warna-warni indah jika hanya ada hitamku, dan putihmu.
Aku terus menggerutu sampai lupa rasa kantukku.
Bahkan kalau sampai nanti aku tertidur lalu bermimpi, masih saja aku berusaha menggapai bayanganmu lewat lubang kecil diantara kita yang hanya berdiameter 7cm itu.
Sekuat tenaga aku mengerjapkan mataku, supaya aku sadar kembali.
Kamu masih nyata, dan suara hatiku berkata, aku akan mengusahakanmu.
Menyemogakan warna hitamku dan putihmu bergulir bersama, dan memendarkan siluet-siluet indah di masa depan.

Sumber: https://m.facebook.com/notes/nandia-septiyorini/batas/10152917758326489/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C7120756193

Tinggalkan komentar